Sejarah kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal
sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa
istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer,
di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis
sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan
sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen
usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat
memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan
tinggi tertentu. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Proses kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan (Etimologi) berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Kewirausahaan (Etimologi) berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Berdasarkan lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
a.Wirausaha adalah orang yang
mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
b.Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan
seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan
sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan
menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha atau kegiatan.
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar dari pada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar dari pada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Definisi wirausaha menurut
beberapa ahli:
JOSEPH C. SCHUMPETER
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut
RAYMOND W.Y. KAO
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.
RICHARD CANTILLON
Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi
JOSEPH C. SCHUMPETER
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut
RAYMOND W.Y. KAO
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.
RICHARD CANTILLON
Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi
SYAMSUDIN SURYANA
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
PRAWIRO KUSUMO
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
PRAWIRO KUSUMO
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup
Kewirausahaan (Enterpreneur) dari Berbagai Sudut Pandang
Menurut Ahli Ekonomi
Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan produksi lainnya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Wirausaha juga diharuskan untuk banyak berinovasi dan melakukan perbaikan dalam setiap produksinya. Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau kelompok yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga kerja, bahan baku, modal dan keahlian untuk memproduksi suatu barang dan jasa.
Menurut Ahli Manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam memanfaatkan dan mengkombinasikan sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan keterampilan untuk menghasilkan berbagai produk, membangun bisnis, dan juga organisasi baru (Marzuki Usman, 1996:3). Dan juga memiliki kombinasi unsur internal, yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, rasa percaya diri, dorongan, semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha.
Menurut Ahli Ekonomi
Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan produksi lainnya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Wirausaha juga diharuskan untuk banyak berinovasi dan melakukan perbaikan dalam setiap produksinya. Dengan kata lain, wirausaha adalah seseorang atau kelompok yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga kerja, bahan baku, modal dan keahlian untuk memproduksi suatu barang dan jasa.
Menurut Ahli Manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam memanfaatkan dan mengkombinasikan sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan keterampilan untuk menghasilkan berbagai produk, membangun bisnis, dan juga organisasi baru (Marzuki Usman, 1996:3). Dan juga memiliki kombinasi unsur internal, yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, rasa percaya diri, dorongan, semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha.
Pandangan Pelaku Bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer (1993:35), wirausaha adalah seseorang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidak pastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dengan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk memanfaatkan sumber daya, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
Menurut Scarborough dan Zimmerer (1993:35), wirausaha adalah seseorang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidak pastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dengan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk memanfaatkan sumber daya, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
Asas Kewirausahaan
a. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko
b. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan etika bisnis yang sehat
Sasaran Kewirausahaan
Para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan calon wirausahawan. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil dan koperasi, Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan kelompok-kelompok masyarakat.
a. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko
b. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan etika bisnis yang sehat
Sasaran Kewirausahaan
Para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan calon wirausahawan. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil dan koperasi, Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan kelompok-kelompok masyarakat.
Faktor-faktor Pemicu kewirausahaan
Menurut David C. McClelland (1961:207) kewirausahaan ditentukan oleh faktor prestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan. Perilaku kewirausahhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi:
a. Hak kepemilikan (property right)
b. Kemampuan/ kompetensi (ability/competency)
c. Insentif
Sementara untuk faktor eksternal meliputi lingkungan (environment)
Menurut David C. McClelland (1961:207) kewirausahaan ditentukan oleh faktor prestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan. Perilaku kewirausahhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi:
a. Hak kepemilikan (property right)
b. Kemampuan/ kompetensi (ability/competency)
c. Insentif
Sementara untuk faktor eksternal meliputi lingkungan (environment)
Karakteristik wirausahawan menurut pendapat Bygrave, yang
terkenal dengan istilah 10D, sebagai berikut:
A. DREAM
Seorang wirausaha mempunyai keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
B. DECISIVENESS
Seorang wirausaha adalah seorang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
C. DOERS
Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung menindak lanjuti. Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.
A. DREAM
Seorang wirausaha mempunyai keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
B. DECISIVENESS
Seorang wirausaha adalah seorang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
C. DOERS
Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung menindak lanjuti. Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.
D. DETERMINATION
Seorang wirausaha , melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapt diatasi.
E. DEDICATION
Seorang wirausaha dedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausaha didalam melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
F. DEVOTION
Seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnyadan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produknya.
Seorang wirausaha , melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapt diatasi.
E. DEDICATION
Seorang wirausaha dedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausaha didalam melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
F. DEVOTION
Seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnyadan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produknya.
G. DETAILS
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
H. DESTINY
Seorang wirausaha bertnggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
I. DOLLARS
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.
J. DISTRIBUTE
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya itu yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
H. DESTINY
Seorang wirausaha bertnggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
I. DOLLARS
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.
J. DISTRIBUTE
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya itu yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
Konsep dasar
wirausahawan
Ada beberapa konsep karakteristik wirausahawan, diantaranya sebagai berikut:
a. Wirausahawan memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
b. Wirausahawan adalah pakar bagi dirinya sendiri.
c. Wirausahawan adalah seorang pencipta perubahan dalam bisnis.
d. Wirausahawan meihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas.
e. Wirausahawan selalu bereksperimen dengan pembaruan- pembaruan.
f. Wirausahawan selalu mengatasi kesulitan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan daerah.
g. Wirausahawan adalah sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi.
Ada beberapa konsep karakteristik wirausahawan, diantaranya sebagai berikut:
a. Wirausahawan memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
b. Wirausahawan adalah pakar bagi dirinya sendiri.
c. Wirausahawan adalah seorang pencipta perubahan dalam bisnis.
d. Wirausahawan meihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas.
e. Wirausahawan selalu bereksperimen dengan pembaruan- pembaruan.
f. Wirausahawan selalu mengatasi kesulitan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan daerah.
g. Wirausahawan adalah sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi.
Tujuan Terbentuknya Enterpreneur
a) Defisit equilibrium
Terjadi akibat seseorang merasa adanya kekurangan dalam dirinya dan berusaha untuk mengatasinya. Kekurangan tersebut dapat berupa materi, motivasi, dll. Defisit equilibrium dapat juga terjadi akibat berubahnya jalur hidup, (Shapero & Sokol: 1982).
b) Mengambil keputusan menjadi wirausaha
Dalam hal ini kemampuan perseptual, kapasitas informasi yang diterima, keberanian mengambil resiko, dan tingkat aspirasinya terhadap suatu alternatif keputusan memiliki peran yang sangat besar dalam usahanya (Reitman, 1976).
c) Goal Directed Behaviour
Keputusan menjadi wirausaha diambil dengan memecahkan masalah kekurangan yang dia miliki. Masalah kekurangan ini diidentifikasi dengan adanya harapan sebagai pemecahan. Harapan-harapan tersebut berupa insentif yang akan dia dapat jika melakukan tindakan tertentu. Insentif ini menjadi rangsangan atau tujuan sehingga mendorong tindakan dan perilakunya sebagai seorang wirausaha (Wolman, 1973).
d) Pencapaian Tujuan
Tujuan sangat penting untuk mengambil keputusan menjadi wirausaha. Tujuan ini berupa insentif yang diyakini akan dinikmati jika seseorang melakukan tindakan tertentu.
Jenis-Jenis Wirausaha
a. Wirausaha
Bisnis
Wirausaha bisnis adalah mereka yang tekun
menganalisis kebutuhan - kebutuhan
selera masyarakat terhadap barang - barang dan jasa.b. Wirausaha Uang
Wirausaha uang adalah mereka yang menjalankan kegiatan menyalurkan dan mengumpulkan dana yang bergerak dalam pasar uang dan modal.
c. Wirausaha Vak
Wirausaha vak adalah mereka yang memiliki keahlian khusus dalam bidang produksi tertentu. Wirausaha ini didalam membaktikan prestasinya adalah dalam bidang teknik, melakukan penemuan - penemuan baru, peniruan, dan perbaikan kualitas atas hasil barang produksinya.
d. Wirausaha manajer
Wirausaha manajer adalah mereka yang dapat melakukan usahanya dengan menggunakan pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkannya secara efisien.
e. Wirausaha social engineer
Wirausaha social engineer adalah mereka yang berusaha mengikat para pekerja melalui karya sosialitas dan pertimbangan atas moral dan kebenaran.
Wirausaha manajer adalah mereka yang dapat melakukan usahanya dengan menggunakan pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkannya secara efisien.
e. Wirausaha social engineer
Wirausaha social engineer adalah mereka yang berusaha mengikat para pekerja melalui karya sosialitas dan pertimbangan atas moral dan kebenaran.
Manfaat Kewirausahaan
1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan punya kepribadian unggul yang pantas diteladani.
3. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.
4. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
5. Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
6. Pelaksana pembangunan bangsa dan negara.
7. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri.
8. Memajukan keuangan.
9. Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.
1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan punya kepribadian unggul yang pantas diteladani.
3. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.
4. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
5. Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
6. Pelaksana pembangunan bangsa dan negara.
7. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri.
8. Memajukan keuangan.
9. Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.
Faktor Keberhasilan
Kewirausahaan
a. Kerja keras
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan
dalam diri kita bahwa kita bisa.a. Kerja keras
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan
e. Pandai membuat keputusan
seorang wirausaha harus mampu dalam menggambil keputusan yang baik ini dibeguna untuk membuat usaha yang di tekuni dapat berkembang dan bersaing di dunia bisnis.
f. Keinginan menambah pengetahuan
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
• Tidak kompeten dalam manajerial
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
• Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
• Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
• Tidak kompeten dalam manajerial
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
• Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
• Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
• Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
• Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
• Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
• Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam
berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
• Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan kewirausahaan
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
• Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan kewirausahaan
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Peran Wirausaha Dalam
Perekonomian Nasional
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal
a. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain,
b. meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.
Secara eksternal
seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal
a. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain,
b. meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.
Secara eksternal
seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan karena tingginya pengangguran.
Peran wirausaha dalam
perekonomian suatu negara adalah:
• Menciptakan lapangan kerja
• Mengurangi pengangguran
• Meningkatkan pendapatan masyarakat
• Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
• Meningkatkan produktivitas nasional
• Menciptakan lapangan kerja
• Mengurangi pengangguran
• Meningkatkan pendapatan masyarakat
• Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
• Meningkatkan produktivitas nasional
Ruang
Lingkup Kewirausahaan
Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum,ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikansecara rinci ruang
lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
A. Lapangan agraris
1) Pertanian
2) Perkebunan dan kehutanan
B. Lapangan perikanan
1) Pemeliharaan ikan
2) Penetasan ikan
3) Makanan ikan
4) Pengangkutan ikan
C. Lapangan peternakan
1) Bangsa burung atau unggas
2) Bangsa binatang menyusui
1) Pertanian
2) Perkebunan dan kehutanan
B. Lapangan perikanan
1) Pemeliharaan ikan
2) Penetasan ikan
3) Makanan ikan
4) Pengangkutan ikan
C. Lapangan peternakan
1) Bangsa burung atau unggas
2) Bangsa binatang menyusui
D. Lapangan perindustrian dan kerajinan
1) Industri besar
2) Industri menengah
3) Industri kecil
4) Pengrajin
E. Lapangan perdagangan
1) Sebagai pedagang besar
2) Sebagai pedagang menengah
3) Sebagai pedagang kecil
F. Lapangan pemberi jasa
1) Sebagai pedagang perantara
2) Sebagai pemberi kredit atau perbankan
3) Sebagai pengusaha angkutan
4) Sebagai pengusaha hotel dan restoran
1) Industri besar
2) Industri menengah
3) Industri kecil
4) Pengrajin
E. Lapangan perdagangan
1) Sebagai pedagang besar
2) Sebagai pedagang menengah
3) Sebagai pedagang kecil
F. Lapangan pemberi jasa
1) Sebagai pedagang perantara
2) Sebagai pemberi kredit atau perbankan
3) Sebagai pengusaha angkutan
4) Sebagai pengusaha hotel dan restoran
إرسال تعليق